Image Source : pexels.com
Angka kematian ibu dan bayi merupakan indikator yang biasanya digunakan untuk menentukan derajat kesehatan suatu negara. Di Indonesia, dua hal tersebut menjadi perhatian, dikarenakan angka kematian ibu dan bayi telah masuk kedalam peringkat 3 besar di seluruh ASEAN.
Maternal Perinatal Death Notification (MPDN) menyatakan bahwa kematian yang terjadi pada Ibu pasca melahirkan meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2022, terdapat 4005 orang dan terus meningkat menjadi 4129 orang pada tahun 2023.
Postpartum/ Masa Nifas: Gejala yang Perlu Diwaspadai & Cara Penangannya
Masa nifas, atau momen pasca melahirkan adalah periode penting di mana tubuh Ibu beradaptasi untuk kembali ke kondisi sebelum kehamilan. Namun, masa ini juga membawa risiko komplikasi serius yang dapat membahayakan kesehatan Ibu. Beberapa komplikasi yang sering terjadi meliputi perdarahan hebat, infeksi rahim, hingga pembekuan darah yang dapat mengancam jiwa. Infeksi seperti endometritis (infeksi lapisan rahim) atau mastitis (infeksi payudara) seringkali menjadi masalah yang tidak disadari sejak dini. Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari tanda bahaya pasca melahirkan yang harus diwaspadai dan cara perawatan yang tepat agar pemulihan berlangsung cepat dan optimal.
Tanda Bahaya Ibu Pasca Melahirkan
Masa nifas adalah masa yang dimulai sejak 1 jam setelah melahirkan, hingga 42 hari penuh setelah melahirkan. Masa ini disebut juga masa kritis, karena selama rentang waktu tersebut berbagai komplikasi telah dilaporkan terjadi seperti: pendarahan berlebihan, masalah menyusui, inkontinensia urin, konstipasi, depresi, psikosis, kecemasan, kelelahan, gangguan stress, sembelit, maupun gangguan tidur yang tentunya tidak baik untuk kondisi seorang Ibu jika terjadi dalam kurun waktu berkepanjangan.
Gejala Apa yang Perlu Diwaspadai?
Hal yang perlu diwaspadai adalah hal yang abnormal, atau tidak wajar terjadi selama masa nifas, seperti:
● Pendarahan pervaginam, kondisi dimana Ibu mulai kehilangan darah lebih dari 500 ml dalam 24 jam setelah melahirkan.
● Lochea yang berbau, merupakan cairan yang dikeluarkan oleh rahim melalui vagina, jumlahnya lebih banyak dari darah menstruasi dan berbau anyir (cairan yang berasal dari melekatnya plasenta).
● Suhu Tubuh >38 derajat celcius, hal ini dikarenakan demam merupakan sebuah tanda dan gejala adanya infeksi yang terjadi didalam tubuh.
● Pusing dan lemas yang berlebihan, dapat menjadi tanda dari kondisi tekanan darah rendah (hipotensi) dan kekurangan darah (anemia).
Kapan Harus ke Dokter?
Segera periksakan ke dokter jika sudah mengalami gejala dibawah ini setelah pasca persalinan:
Perdarahan Tidak Berhenti
Jika darah terus keluar dengan jumlah yang terus meningkat hingga lebih dari 1 pembalut per jam, atau jika menemukan adanya gumpalan besar keluar dari vagina pasca melahirkan.
Demam Tinggi (>38C) dan Menggigil
Demam yang tidak kunjung menurun walaupun sudah mengkonsumsi obat pereda panas perlu untuk diperhatikan. Hal ini menunjukkan adanya kemungkinan infeksi yang serius (sepsis).
Nyeri pada Luka Operasi atau Jahitan
Jika luka bekas operasi atau jahitan episiotomi membengkak, memerah, bernanah, atau terasa sangat nyeri.
Kondisi Emosional yang Tidak Stabil
Perasaan cemas berlebihan, depresi, atau pikiran untuk menyakiti diri sendiri dan bayi. Ini bisa menjadi tanda depresi postpartum yang membutuhkan bantuan psikologis.
Tanda-tanda Dehidrasi atau Lemas Berlebihan
Tanda-tandanya meliputi: pusing, kulit pucat, denyut nadi cepat, kesulitan makan, kesulitan minum, pingsan, atau merasa sangat lelah hingga tidak dapat melakukan aktivitas ringan.
Perawatan Pasca Melahirkan untuk Pemulihan Optimal
Perawatan pasca melahirkan bertujuan untuk membantu mempercepat pemulihan kondisi Ibu. Hal ini akan berdampak baik dalam mempercepat penyembuhan luka, pengecilan rahim, dan mencegah terjadinya komplikasi pasca melahirkan.
Tips Merawat Diri Setelah Melahirkan
Merawat diri setelah melahirkan meliputi:
Menjaga kebersihan tubuh, seperti melakukan perawatan luka bersalin agar tidak infeksi, melakukan perawatan payudara, kulit, maupun perawatan hemoroid (jika ada).
Menjaga pola makan yang sehat. Mengkonsumsi makanan yang bervariasi setiap harinya, seperti sayur, buah, protein, agar nutrisi Ibu tercukupi.
Konsumsi air putih yang banyak, terutama jika Ibu dalam kondisi menyusui.
Komunikasikan apa yang dirasakan kepada pasangan, teman, maupun keluarga. Hal ini dapat membuat Ibu merasa lebih lega, dan menghindari terjadinya baby blues atau stress pasca melahirkan.
Istirahat yang cukup. Jika memungkinkan, tidurlah jika bayi sedang tidur. Hal ini sangat penting dikarenakan kualitas tidur ibu juga berkaitan dengan kesehatan fisik maupun mental.
Pentingnya Dukungan Keluarga
Setelah melahirkan, banyak perubahan yang dialami oleh seorang Ibu. Mulai dari pergantian peran, kurangnya istirahat, meningkatnya kebutuhan akan bantuan maupun perhatian dari pasangan dan orang sekitar. Jika tidak dikomunikasikan dengan keluarga, hal ini dapat membuat Ibu menjadi stress yang berujung kepada depresi pasca melahirkan.
Oleh karena itu, dukungan keluarga sangat dibutuhkan dalam masa nifas. Dukungan yang diberikan dapat berupa bantuan dalam melakukan pekerjaan rumah, memberikan dukungan emosional, dan memperhatikan kesehatan Ibu baik secara fisik maupun secara psikologis.
Cara Mempercepat Pemulihan Pasca Melahirkan
Waktu pemulihan yang terjadi di setiap Ibu tentunya berbeda-beda. Namun, beberapa hal ini dapat dilakukan untuk mempercepat proses pemulihan pasca melahirkan.
Olahraga Ringan yang Aman
Olahraga merupakan salah satu bagian dari gaya hidup yang sehat. Adapun manfaat yang akan dirasakan oleh Ibu seperti: meningkatkan kualitas tidur, membantu melepaskan stress, dan juga menaikkan mood. Olahraga awal yang disarankan dapat berupa olahraga ringan seperti jalan pagi selama 10 menit setiap harinya.
Perhatikan pola makan yang bernutrisi
● Adapun makanan yang dapat membantu Ibu dalam proses pemulihan seperti:
● Konsumsi makanan dengan gizi yang seimbang, mengandung sayur, buah, protein, karbohidrat, dan juga lemak baik.
● Bijak memilih lemak baik, seperti dari kacang-kacangan, lemak ikan, dan lemak sayur.
● Minum vitamin harian, terutama vitamin kalsium untuk Ibu yang menyusui.
● Mengkonsumsi air yang banyak. Menghindari minuman yang beralkohol, mengandung kafein, yang dapat berdampak kepada bayi jika Ibu masih menyusui.
Lakukan pemeriksaan secara rutin
Pemeriksaan rutin dengan dokter biasanya disarankan dalam selang waktu 4-6 minggu pasca melahirkan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa kondisi pemulihan Ibu berjalan dengan baik. Beberapa hal yang akan diperiksa seperti: tanda-tanda vital, kondisi rahim, pemeriksaan bekas jahitan (jika ada), maupun pemilihan kontrasepsi (jika diperlukan).
Kontrol kesehatan juga dapat dilakukan dan dijadwalkan bersama dengan dokter kandungan di Female Health Clinic RS Darmo dengan menghubungi Whatsapp +62 895-4063-33700 untuk informasi lebih lanjut.
Referensi:
Author: Waryani, Amd. Keb
Comments