Image Source: Pixabay
Berdasarkan data dari IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), kasus anak dengan diabetes di Indonesia pada tahun 2023 meningkat 70 kali lipat hingga sebanyak 1645. Hal ini juga sebanding dengan peningkatan kasus diabetes secara dunia, dengan total 41600 anak. Penyebab dari penyakit diabetes ini pun beragam. Dari mulai diabetes tipe 1 yang disebabkan oleh genetik maupun autoimun, diabetes tipe 2 yang disebabkan oleh faktor gaya hidup dan sistem metabolik. Artikel ini akan mengupas tuntas tentang diabetes anak, pengobatan yang tepat hingga tips pencegahan.
Definisi Diabetes pada Anak
Diabetes adalah salah satu penyakit yang dapat menyerang siapa saja, termasuk anak-anak. Pada anak-anak, diabetes dapat dikenali melalui berbagai gejala yang tampak jelas pada tubuh mereka. Penting bagi orang tua untuk mengenali setiap gejala tersebut dan segera mengambil tindakan.
Jadi diabates dibagi menjadi dua katagori yaitu, diabates tipe 1 dan diabates tipe 2. Diabetes tipe 1 adalah jenis diabetes yang paling umum pada anak-anak, meskipun saat ini diabetes tipe 2 juga banyak dialami oleh anak-anak karena faktor gaya hidup dan pola makan. Berikut adalah definisi diabetes 1 dan 2 pada anak :
Diabetes Tipe 1 pada Anak
Diabetes Tipe 1 adalah bentuk diabetes yang paling umum dialami anak-anak dan remaja. Kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang dan merusak sel-sel beta di pankreas yang bertugas memproduksi insulin. Insulin adalah hormon yang diperlukan untuk mengatur kadar gula darah. Tanpa insulin yang cukup, kadar gula darah meningkat secara signifikan, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Diabetes Tipe 2 pada Anak
Diabetes Tipe 2 biasanya berkembang pada orang dewasa, tetapi jumlah kasus pada anak-anak pun terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada anak dengan diabetes Tipe 2, tubuhnya tidak menggunakan insulin dengan efektif (resistensi insulin) atau tidak memproduksi cukup insulin untuk mempertahankan kadar gula darah yang normal.
Dari kedua definisi diabetes diatas, terlihat perbedaan yang signifikan. Diabetes tipe 1 merupakan penyakit bawaan (genetik), namun diabetes tipe 2 merupakan hasil dari gaya hidup yang tidak sehat.
Gejala Diabetes pada Anak dibedakan sesuai dengan tipenya: Tipe 1 & Tipe 2
Source : pixabay.com
Adapun gejala dari diabetes tipe 1:
Sering merasa haus dan banyak minum
Sering buang air kecil
Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
Kelelahan ekstrem
Penglihatan kabur
Adapun gejala dari diabetes tipe 2:
Rasa lapar yang berlebihan
Kelelahan
Sering merasa haus
Luka yang sulit sembuh
Infeksi berulang
Penyebab Diabetes pada Anak: Tipe 1 & Tipe 2
Diabetes pada anak terjadi karena berbagai alasan yang bergantung pada tipe diabetesnya. Berikut adalah penyebab diabetes pada anak, berdasarkan dua tipe utama diabetes: Diabetes Tipe 1 dan Diabetes Tipe 2.
1. Diabetes Tipe 1
Penyebab: Diabetes Tipe 1 adalah kondisi autoimun yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel beta di pankreas. Sel-sel beta ini bertanggung jawab untuk memproduksi insulin, hormon yang mengatur kadar gula darah. Tanpa insulin yang cukup, kadar gula darah meningkat secara signifikan.
Faktor Risiko yang menyebabkan diabetes tipe 1:
Genetik: Ada kecenderungan genetik tertentu yang dapat meningkatkan risiko diabetes Tipe 1. Meskipun tidak sepenuhnya dipahami, memiliki riwayat keluarga dengan diabetes Tipe 1 dapat meningkatkan risiko.
Autoimun: Diabetes Tipe 1 adalah penyakit autoimun, dimana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel pankreas yang memproduksi insulin.
2. Diabetes Tipe 2
Penyebab: Diabetes Tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak menggunakan insulin dengan efektif (resistensi insulin) atau tidak memproduksi cukup insulin untuk mengatur kadar gula darah. Ini lebih umum terjadi pada anak-anak yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan dengan pola hidup yang tidak teratur.
Faktor Risiko yang menyebabkan diabetes tipe 2:
Obesitas: Salah satu faktor risiko utama untuk Diabetes Tipe 2 adalah obesitas. Kelebihan berat badan dapat menyebabkan resistensi insulin, di mana sel-sel tubuh tidak merespons insulin dengan baik.
Gaya Hidup Tidak Sehat: Pola makan yang tidak sehat, seperti konsumsi makanan tinggi gula dan lemak, serta kurangnya aktivitas fisik, dapat meningkatkan risiko diabetes Tipe 2.
Faktor Metabolik: Kondisi seperti sindrom metabolik, yang melibatkan kombinasi obesitas, hipertensi, dan dislipidemia, juga dapat meningkatkan risiko Diabetes Tipe 2.
Genetik: Ada kecenderungan genetik untuk Diabetes Tipe 2. Jika ada riwayat diabetes Tipe 2 dalam keluarga, risiko anak untuk mengembangkan diabetes Tipe 2 juga meningkat.
Cara Mencegah Penyakit Diabetes pada Anak: Khususnya Tipe 2
Mencegah diabetes pada anak melibatkan pendekatan yang menyeluruh, terutama untuk Diabetes Tipe 2 yang lebih sering dipengaruhi oleh gaya hidup dan faktor lingkungan.
Meskipun diabetes Tipe 1 tidak dapat dicegah karena merupakan kondisi genetik/autoimun, ada langkah-langkah penting yang dapat diambil untuk mengurangi risiko Diabetes Tipe 2 pada anak, seperti berikut:
Menjaga Berat Badan Sehat
Pertahankan berat badan anak dalam rentang yang sehat, sesuai dengan usia dan tinggi badan mereka. Sajikan makanan yang seimbang dan bergizi. Fokus pada konsumsi buah, sayuran, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan produk susu rendah lemak. Kurangi makanan tinggi gula dan lemak jenuh.
Menerapkan Pola Makan Sehat
Ajarkan anak tentang ukuran porsi yang sehat dan pentingnya makan dengan porsi yang sesuai. Kurangi konsumsi minuman manis, seperti soda dan jus dengan tambahan gula. Pilih air putih atau susu rendah lemak sebagai alternatif.
Aktivitas Fisik yang Rutin
Dorong anak untuk berpartisipasi dalam aktivitas fisik secara teratur. Idealnya, anak-anak harus melakukan aktivitas fisik setidaknya 60 menit sehari, seperti berlari, bermain di luar ruangan, atau berpartisipasi dalam olahraga. Batasi waktu anak untuk menonton televisi atau bermain video game. Ajak mereka untuk melakukan aktivitas fisik yang menyenangkan.
Pantau Kesehatan Secara Rutin
Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk memantau berat badan anak dan menilai risiko diabetes. Diskusikan dengan dokter mengenai riwayat keluarga dan faktor risiko lainnya.
Mengelola Stres dan Tidur yang Cukup
Pastikan anak mendapatkan tidur yang cukup. Tidur yang tidak memadai dapat mempengaruhi kesehatan metabolik dan berkontribusi pada risiko obesitas. Kelola stress, ajak anak untuk terlibat dalam aktivitas yang membantu mengelola stres, seperti olahraga, melakukan hobi, atau waktu berkualitas bersama keluarga.
Penanganan Diabetes Pada Anak
Penanganan yang dilakukan pun berbeda, tergantung pada tipe diabetes 1 atau 2 yang dialami anak. Orang tua juga perlu berperan aktif dalam menjaga dan mendukung anak yang memiliki diabetes. Dimulai dengan menerapkan kebiasaan sehat di rumah, seperti pola makan yang seimbang dan rutin berolahraga. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan oleh orang tua di rumah untuk merawat anak dengan diabetes.
Penanganan Diabetes Tipe 1
Terapi Insulin:
Anak-anak dengan Diabetes Tipe 1 memerlukan suntikan insulin secara rutin. Insulin dapat diberikan melalui suntikan manual atau pompa insulin yang memudahkan pengaturan dosis. Adapun dosis dan jenis insulin harus disesuaikan dengan kebutuhan individual anak.
Pemantauan Kadar Gula Darah:
Pantau kadar gula darah anak secara teratur menggunakan glucometer atau sistem pemantauan glukosa kontinu (CGM). Ini membantu dalam penyesuaian dosis insulin dan pola makan. Simpan catatan kadar gula darah, pola makan, aktivitas fisik, dan dosis insulin untuk memantau tren dan mengidentifikasi pola yang terjadi.
Pola Makan Sehat:
Buat rencana makan yang seimbang dengan bantuan ahli gizi. Fokus pada makanan yang bergizi dan kontrol porsi untuk menjaga kestabilan kadar gula darah.
Aktivitas Fisik:
Dorong anak untuk berpartisipasi dalam aktivitas fisik yang teratur. Aktivitas fisik dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengatur kadar gula darah.
Penanganan Diabetes Tipe 2
Perubahan Gaya Hidup:
Terapkan pola makan yang sehat dan seimbang dengan fokus pada makanan rendah gula, serat tinggi, dan kontrol porsi. Tingkatkan aktivitas fisik anak dengan dorongan untuk berolahraga secara teratur. Aktivitas fisik membantu mengurangi resistensi insulin dan mengatur kadar gula darah.
Pemantauan Kadar Gula Darah:
Pantau kadar gula darah secara rutin sesuai petunjuk dokter untuk menilai efektivitas pengelolaan diabetes dan membuat penyesuaian yang diperlukan.
Pengobatan:
Dalam beberapa kasus, obat oral seperti metformin mungkin diperlukan untuk membantu mengontrol kadar gula darah. Obat ini harus diresepkan oleh dokter dan digunakan sesuai instruksi.
Manajemen Berat Badan:
Jika anak mengalami obesitas atau kelebihan berat badan, penurunan berat badan melalui diet sehat dan olahraga dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengontrol kadar gula darah.
Kesimpulan
Peningkatan kasus diabetes pada anak di Indonesia dan di seluruh dunia menjadi perhatian serius, terutama karena berbagai faktor seperti genetik, autoimun, dan gaya hidup. Orang tua perlu berperan aktif dalam menerapkan kebiasaan sehat di rumah, termasuk pola makan seimbang dan olahraga rutin, serta pemantauan kesehatan anak secara berkala. Dengan penanganan yang tepat dan dukungan orang tua, anak-anak dengan diabetes dapat menjalani kehidupan yang lebih sehat dan terkendali.
Jika anak anda mengalami gejala yang mirip dengan gejala yang disebutkan di atas, disarankan untuk langsung berkonsultasi dengan dokter di RS Darmo Surabaya agar mendapat penanganan yang lebih tepat.
Writer:
dr. Nyoman Indah Tri, SpA
Dokter Spesialis Anak RS Darmo
Comments